Powered By Blogger

Sabtu, Februari 26, 2011

Adat minang. KATO NAN AMPEK DLL nyo

Kato Nan Ampek
Adapun nan dikatokan Kato Nan Ampek:
1. Kato Pusako
2. Kato Mupakaik
3. Kato Dahulu Batapati
4. Kato Kemudian Kato Bacari
1. Adapun yang dimaksud dengan Kato Pusako
ialah: Meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Misalnya rumah nan Basandi batu. Adat basandi
alua. Itulah Nan Banamo Kato Pusako,
2. Adapun yang dimaskud dengan Kato Mupakaik
ialah: Kato nan Bacari Sekarang, ataupun hasil
pencarian orang yang ahli akal dalam majelis
medan bicaro, mako di syahirkan kepada orang
banyak sekarang itu juga dan disudahi pado
waktu itu juga.
3. Adapun yang dimaksud dengan Kato Dahulu
Kato Ditapati ialah: Nanlah sudah dalam Syarak
yang maha mulia atau pancarian dalam adat yang
piawai tetapi tiado sampurno di waktu itu juo.
Adapun diperbuat janji, sampai janji itu
ditepati.sampai dimana janji itu.
4. Adapun yang dimaksud dengan Kato
Kemudian Kato Bacari ialah: Kato hampir-hampir
sudah dapek datang pulo sesuatu hajat di
diperbuatkan janji. Sampai janji itu, dicari pulo
hingga janji itu diperbuat.
Undang-undang Nan Empat
Adapun Unndang-undang Nan Empat:
1. Undang-undang Luhak
2. Undang-undang Nagari
3. Undang-undang Urang Dalam Nagari
4. Undang-undang Urang Dalam (Undang-
undang 20)
1. Adapun yang dikatokan dengan Undang-
undang Luhak, ialah: Luhak nagari Nan
Bapanghulu, Kampuang nan Batuo, Tagak Nan
Tak Tasunduak, Malenggang Nan Indak
Tapampeh ialah dua perkara:
1) Maso Nagari Badamai
2) Maso Nagari Baparang
Adapun Maso Nagari Badamai ialah : 1) Ilmu, 2)
……… , 3) Rajo, 4) Penghulu, 5) Kamanakan, 6)
Anaknyo, 7) Perempuan urang, Imam, 9) Jamu
Bajapuik, 10) ……………., 11) Juaro Bajapuik, 12)
Pasumando, 13 Jawi-Kabau, 14) Anak Pado Suatu
Nagari, 15) Si Bapak, 16) Si Mandeh, 17) Orang
dipanggil, 18) Dukun Pandai Obat, 19) Tukang
Gandang, 20) Guru dan Murid
Adapun pado Nagari Baparang, ialah sapuluh
perkara: 1) Ilmu, 2) ………….., 3) Rajo, 4) Penghulu,
5) …………….., 6) Urang dipanggia, 7) Anak
dengan Bapak, 8 Guru dengan Murid, 9) Dukun
Pandai Ubek, 10) ………………,
2. Adapun Nan Kaduo ialah Undang-Undang
Nagari Nan Dikato Undang-undang Rumah
Tanggo: Balai, Musajik, Korong Kampuang,
Labuah, Tapian, Parik Rantang Nandi Bakal
3. Adapun Nan Dikato Undang-undang dalam
Nagari: 1) Salah Cancang mambari bangun
pampeh, 2) Salah Bunuh mambari bangun, 3)
Salah Ambiak Mengembalikan, 4) Salah Makan
Mamuntahkan, 5) Utang Babaia, 6) Piutang
Batarimo 7) Ciwarang Baragiah, barabuak
bakatangahkan, basalahan bapatuik, gaib
bakalamullah Jail Bamidahkan, salah bakaadaan,
utang batarimo, takuruang mati, tatando bayang-
bayangan kalamullah.
Jikolai tapatuahi nan sapanjang tasabuik dalam
undang an salapan
4. …………….. ?
Undang-undang Nan Salapan
Undang-undang Nan Salapan itu adalah:
1. Dago Dadi
2. Sumbang Salah
3. Samun Saka
4. Maliang Curi
5. Tikam Bunuah
6. Tipu Tepok/ ………….
7. Upeh Racun
8. Sia Baka
1. Adapun yang dikatokan dago ialah: Melawan
pada barang yang tidak patut dilawan. Adapun
yang dimaksud dengan dagi ialah: orang yang
telah melakukan perlawanan kepado yang tidak
patut dilawan. Jadi Dago0dagi ialah orang yang
sudah melanggar dua kesalahan yaitu perlawanan
kepada yang tiado patut dilawan.
2. Adapun yang dimaksud dengan kato
sumbang, ialah barang sesuatu pekerjaan yang
tiadao patut dilakukan, atau dikerjakan dan yang
dimaksud dengan pekerjaan salah yaitu orang
yang melampaui larangan. Jadi sumbang salah
ialah orang yang telah melakukan dua kesalahan.
Satu dia telah mengerjakan yang tidak berpatutan,
dua dia telah melampaui larangan.Sumbang yang
Boleh Dihukum: Yaitu menyalahi akan segala laku
perangai dan piil yang menyakiti hati orang lain,
yakni perbuatan yang memberi malu orang.
Adapun sumbang yang tidak dihukum: Yaitu
segala sumbang yang tidak merusak atau
merugikan orang lain. Yang dapat kita lakukan
hanya sesat surut; berobah dibaiki. Misalnya salah
meletakkan kancing baju; yang besar dipasangkan
ke yang kecil atau yang diatas terpasang di bawah
dsb.
3. Adapun yang dimaksud dengan samun, yaitu
orang yang sengaja menghambat orang lain
pada suatu tempat dengan menggagahi orang itu
dengan sebab yang tidak patut, mungkin hanya
untuk memperlihatkan gagahnya saja atau
beraninya saja. Yang dimaksud dengan Saka.
Ialah orang yang menghambat orang disuatu
tempat serta menganiayanya yang hujudnya,
mengambil kekayaannya. Rebut rampas; hela
hunjam masuk juga kepada bilangan samun
saka.
4. Adapun yang dimaksud dengan kato maliang;
ialah orang yang mengambil harta benda orang
lain yang terletak dalam tempat simpanan atau di
lingkungan kediaman orang itu, diambilnya
barang itu dengan sembunyi, diluar
sepengetahuan orang yang punya, siang atau
malam hari. Curi: ialah orang yang mengambil
harta benda orang lain dengan sembunyi, di luar
sepengetahuan yang empunyanya. Yang mana
barang itu terletak di luar tempat simpanan yang
empunyanya dan maling itu, tiadalah takluk
kepada orang lain yang memaling barang-barang
atau harta benda orang saja.
5. Adapun yang dimaksud dengan Tikam: yaotu
orang yang mengamukkan senjata kepada orang
lain atau binatang yang masih hidup sampai luka
denga tikaman itu ataupun tidak yang dimaksud
dengan kata bunuh: ialah membikin orang mati
atau mematikan orang ataupun binatang yang
bernyawa dengan sengaja meskipun dengan apa
jua pun dilakukannya. Mematikan orang atau
binatang itu: dengan senjata tajam atau tidak
dengan barang yang keras atau pun dengan kaki
tangan, dengan tali, air, api atau yang lainnya
yang menyebabkan orang mati (binatang mati).
6. Adapun yang dimaksudkan dengan perkataan
kicuh: ialah orang yang melakukan akal jahat
dengan jalan mengumbuk mengumbai, menipu,
menepok orang supaya mendapat suatu barang,
kepunyaan orang itu, baik pun pekerjaan itu
dilakukannya untuk orang lain yang
dimaksudkannya, maka itu masuk kepada
bilangan kicuh atau mendusta. Demikian juga
orang yang hendak berlepas diri dengan akal
jahat dal suatu hal. Yang dimaksud dengan
perkataan Kincang: ialah orang yang melakukan
akal jahat dengan tipu daya muslihat yang tiada
baik yaitu dengan akal jahat yang dimaksudnya
hendak menganiaya orang yang dikincang itu
atau barang orang itu sama ada barang yang
diperkincang hanya itu, untuknya atau untuk
orang lain, yaitu dengan jalan memperbelok-
belokkan, melindung-lindungkan barang orang
itu, supaya barang itu hilang atau jauh dari yang
empunya atau tersembunyi yang dimaksudnya
barang orang itu jatuh kepadanya atau kepada
orang lain yang dimaksudknya, maka dalam hal
kincang kicuah ini adalah perbuatan kesalahan
yang sanat besar.
7. Adapun yang dimaksud dengan perkataan
upeh: ialah suatu barang yang berbisa, yang
menyakitkan orang lain (orang yang
memakannya) yang sakitnya berlama-lama. Yang
dimaksud dengan perkataan racun: ialah suatu
makanan yang berbisa, kalau ter makan.
Siapapun dapat memberikan sakit dengan
seketika yang memakan itu dan boleh mematikan
orang yang termakan racun itu dengan selekas-
lekasnya. Jadi upeh racun: ialah dua macam
makanan yang berbisa yang kalau termakan
boleh membunuh dengan seketika pada orang
yang memakannya.
8. Adapun yang dimaksud dengan kata sia (siar):
ialah menyamu dengan api yang sedang
menyala, disamukan pada barang (benda yang
disia itu). Dan bakar: ialahmenyamu atau
memanggang suatu barang sampai hangus,
sama ada dilakukan pembakaran itu dengan api
yang sedang menyala ataupun belum menyala
yang timbul menyala itu kemudian pada barang
yang dibakarnya itu. Meskipun tidak bernyala,
tetapi sudah jadi.
Undang-undang Dua Puluh
Adapun yang ka empat adalah undang-undang
dua puluh. Undang-undang yang dua puluh itu
dikeluarkan delapan (terdiri dari 12 dan
Yang delapan menentukan namo kejahatan. Yang
12 itu ialah menentukan yang punyo piil
memperbuat kejahatan.
Yang 12 itu terbagi pula dua yaitu 6 yang dahulu
ialah pencari jalan induk. Enam berikutnya
bernamo undang kemudian ialah pancari jalan
cemo
Undang-undang Nan Salapan
1. Tikam bunuh
2. Samun saka
3. Upeh racun
4. Sumbang salah
5. Lincang kicuah
6. Maling curi
7. Rebut rampas
8. Dago-dagi
1. Adapun yang dikatakan tikam, ialah: Piil yang
menyakiti, dan yang dikato bunuh ialah piil yang
menghilangkan nyao
2. Adapun yang dikatakan samun, ialah: Piil yang
menyakiti hendak mengambil barang orang
(harta yang dikato saka ialah: Piil yang
menghilangkan nyao untuk mengambil harta
orang.
3. Adapun yang dikatakan upeh, ialah: Memberi
makanan yang menyakiti badan yang dikato
racun ialah: Memberi makanan yang
menghilangkan nyao orang.
4. Adapun yang dikatakan Sumbang, ialah: Piil
atau kelakukan yang tidak senonok
(seumpamanya). Adapun yang dikato salah, ialah:
laki-laki menyeratai perempuan orang lain yang
bukan istrinya.
5. Adapun yang dikatakan lancang, ialah:
Memuliakan barang yang hino. Adapun yang
dikatakan kicuah, ialah: Mengubahi dari nan
sabanyo.
6. Adapun yang dikatakan maling, ialah:
Mengambil harato orang orang di dalam
simpanannya, tidak diketahui orang yang punya.
Adapun yang dikatakan curi, ialah: mengambil
harta orang lain di luar simpanannya dengan tidak
setahu yang punyanya.
7. Adapun yang dikatakan rabuik, ialah:
Mengambil harato orang dengan kekerasan.
Adapun yang dikatakan rampeh, ialah: Mengambil
harato orang beserta melarikan.
8. Adapun yang dikatakan dago, ialah:
Membantahi adat nan biaso dan yang dikatakan
dagi, ialah: mambuek hiru biru dalam nagari
(membakar, menyerang, menyuhung paramajo).
Dan yang dikatakan sumbang, ialah: menyarato
istri orang lain: cabur-cabir, mahuk-mahang,
mahung-marempeh, marampok karumah
tangga urang. Segala piil itu ialah kelakukan yang
tidak saumpamonyo yang tidak balaku dengan
adat atau barang sabagainyo yang menjadi
larangan dalam nagari.
Undang-undang Nan 6 Dahulu
Undang-undang nan 6 dahulu ialah yang
menunjukkan jalan, terbaiti dan tuduh.
1. Talalah takaja
2. Tatando tabaiti
3. Tacancang tarageh
4. Taikek takungkuang
5. Tatambang ciak
6. Tatangkok dengan salahnya
Waktu dianya melakukan kejahatan itu tertangkap
dirinya beserta barang yang dicurinya itulah yang
dikato:
Ayam putiah tabang siang
Tidak buliah batidak lai
Apabila undang nan salapan itu tersangkut oleh
undang-undang nan enam dahulu. Dakwanya
tuduh: hukumnya jatuh kepada izab.
Undang-undang 6 Kemudian
1. Basuriah-suriah bak sipasin
2. Bajajak bak bakiak
3. Tabayang tatabua
4. Bajajak barunuik
5. Kocondongan mato rang banyak
6. Katiko anggang inggok atal (aka) jatuah.
1. Adapun yang dikato: Basuriah bak sipasin.
Bartamu seorang oleh orang lain nan bak raso
ado seorang- menyandang (mengepit,
menjinjing, malam atau siang waktu orang
kemalingan.
2. Adapun yang dikato: Bajajak bak bakiak
Bartamu urang lain pada tampaik larinyo
sipencuri itu.
3. Adapun yang dikato: Tabayang tatabua
Tarang kaba itu tandonyo.
4. Adapun yang dikato: Bajajak Barumuik
Hilang jajak putuih rumuik pado suatu rumah
atau suatu kampung/tempat.
5. Adapun yang dikato: Kacondongan Mato rang
Banyak
Balain ruponyo daripado biasonyo, umpamonyo:
sebelum urang kemalingan dianya hidup miskin.
Tahu-tahu diketahui oleh masyarakat banyak, dia
mendadak kaya.
6. Adapun yang dikato: Katiko anggang hinggok
atal (aka) jatuah
Yaitu saat-saat dia berada di tempat itu orang
kehilangan atau saat-sat dia berada di situ orang
kebakaran, dll
Apabila undang-undang nan salapan itu
tasangkuik oleh undang-undang nan anam
kemudian. Jadilah dakwanyo cemo (lebih ringan
dari pada tuduhan). Hukumnya jatuh kapado
basumpah. Adapun undang-undang nan duo
baleh itu. Kemudian dijalankan kenyataan dari
padanya nan teraniayo yaitu: kenyataan tatikam
bunuh. Badarah taserak bangkai, tajelo samun
saka, padang badarah, upeh racun, sia baka,
sumbang salah dalam ( ) lancung kicuah ( ),
rabuik rampeh, lapia tapakiak, maliang curi jikalau
mengatakan kamalingan, dinding tidak ( )
umpang-umpang, tidak takanak, lantai tidak
baliang, sugi tidak tatagak dengan mangatokan
kahilangan mata terbayarlah orang itu dalam
rumah nan ( ) seperahu.
Nan satungkuih bao nasi jikalau ada urang kalua
dengan tersembunyi atau lari harus ( ) tuduh
kapado urang itu maka ditanyokan pulo nagari
nan ampek:
Nagari Nan Ampek / Koto Nan Ampek
A. Pertama : Koto (tempat yang mula-mula dihuni
atau ditunggui)
B. Kaduo : Taratak (sudah dibuat parit atau batas)
C. Katigo : Dusun (sudah ada dubalang dan
mesjid)
D. Kaampek : Nagari (sudah ada mesjid dan balai
adat)
3. Adat yang teradat
Yang dikatakan Yang Ter Adat ialah yang tepakai
dai dalam dan Seluak ataupun di dalam Salareh
atau di dalam nan Sanagari ialah yang dinamakan.
Cupak nan Sapanjang Batuang. Di situlah terpakai
Pepatah orang tuo-tuo. Dimana batang Taguliang
di situlah Langik dijunjuang. Dimano Nagari di
Tunggui Disitulah Adat dipakai.
4. Adat istiadat
Yang dikatakan Istiadat ialah adat jahiliah yang
terlarang di dalam nan sabana adat, seperti :
manyabuang, berjudi, Badaua dan Bagalanggang.
Basorak-sorak. Basorai-sorai, Basaluang dan
Barabab dan lain-lainnya.
Buku ini kepunyaan Angku Datuk Tumangguang
Sati. Di salin dari kita Angku Dt. Indomo Marajo
Suku Tanjuang. Koto Gadang lareh Enam Koto.
Ditulis oleh labai Bagindo, Muhammad Idris maso
Hijrah 1338

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentar lah dengan sopan...