Powered By Blogger

Sabtu, Juni 11, 2022

LUNTUR NYA ADAT BASANDI SYARAK SYARAK BASANDI KITABULLAH

Adat dan agama tidak akan hilang di minangkabau,
namun yang akan Mulai Hilang Dan memudar adalah Nilai ,Filosofi dan ajaran nya dalam diri anak kemenakan Minang,

Ruyuang itu memang masih Di jadikan pagar,
tetap alot,keras dan tak kan lapuk dan hangus di makan api ( Alquran dan hadist ) namun bukan lagi menjadi pagar terbaik sebagai benteng memagar diri anak minang dari masuk nya hal - hal buruk kedalam diri anak kemenakan minang,

Halaman rumah gadang itu memang Masih  luas ( pikiran dan pemahaman anak minang  ) namun ilalang,onak ,duri dan semak belukar tumbuh liar di atas nya ( Iri,dengki,prasangka buruk dan kebencian )

Rangkiang itu tetap berdiri di halaman rumah gadang namun tak ada isi dan kosong melompong ( tak ada lagi kepedulian ,tanggung jawab,rasa memiliki terhadap kaum dan kepada sesama )

Dinding rumah gadang itu tetap menempel di sekeliling rumah gadang,namun ukiran nya sudah hampir rata ( Adab,akhlak,budi pekerti,dan kesantunan )

Janjang rumah gadang itu masih terpasang di pintu rumah gadang ( Batanggo Naiak Bajanjang turun )
Namun kato mandaki,kato manurun,kato mandata dan kato malereng tidak lagi menjadi bahasa komunikasi kepada yang lebih tua,kepada yang lebih muda,Kepada sesama besar dan kepada orang yang patut di hormati,

Bilik sumando masih ada di dalam rumah gadang,
Namun Raso jo pariso tidak lagi di kedepan kan,

Lantai rumah gadang masih rata dan masih tidak terdapat Kursi tahta singga sana raja  dan ratu,bukti anak minang tidak menjadikan manusia sebagai Raja,
Karna raja sebenar nya adalah Kebenaran yang berdiri sendiri ( Laa Ila Ha Illalah )

Namun kemanakan tidak lagi barajo ka mamak,mamak tidak lagi barajo ka pengulu,pengulu tidak lagi barajo ka mufakat,mufakat tidak lagi barajo ka kebenaran,dan kebenaran tidak lagi berdiri sendiri,
Tetapi anak kemanakan telah mengkultus kan seseorang yang sikap nya,perkataan nya,tindak tanduk nya jauh dari nilai adat dan agama di Ranah minang,
Bahkan bundo kanduang tidak lagi aman di tanah kaum nya sendiri ( dengan banyak nya kejadian kasus pelecehan,kekerasan bahkan mengalami tindak asusila )

Tiang rumah gadang tetap menggantung di sekeliling di seluruh penjuru ( perantauan anak minang ke seluruh penjuru negeri ) namun Cara,sifat nya seolah - olah tidak lagi sebagai anak minang,membawa nilai ajaran dari tanah kaum nya,bahkan cendrung terkontaminasi oleh budaya di mana tempat ia merantau ,

Tunggak tuo itu memang masih kokoh berdiri ( Islam )
Namun dalam nya telah mulai rapuh di makan rayap ( rayap itu adalah adat, Budaya asing ,budaya sebuah kaum yang jauh dari unsur islam itu sendiri )

Gonjong itu masih runcing menjulang ke langit ( masih mengaku hidup bertuhan )Namun ajaran nya,Nilai - nilai Ketuhanan itu tidak lagi dominan dalam Hati,Pikiran,Ucapan dan tindakan )

Atap rumah gadang memang masih terpasang Ijuk,
Namun tidak lagi menyejuk kan dan memberi kesejukan bagi penghuni nya,Sikap anak minang kebanyakan telah membuat resah dunsanak,Urang tuo dan kaum kerabat nya ,

Apakah saya manapuak aia di dulang ?
Ini lah kesalahan kita selama ini, Air dalam dulang itu sudah lama di tapuak anak kamanakan,Membasahi meja kerja para pemimpin,membasahi kitab di tangan para ulama,menyiram saluak datuak jo niniak mamak,membuat lanyah tagak para pendeka jo parik paga Membuat lanyah jalan ke surau dan musajik,namun kita seolah olah menganggap tidak terjadi apa - apa,
Dan seolah - olah tidak menjadi pembahasan penting di ruang rapat para pemimpin,di limbago kerapatan adat,tidak menjadi pembahasan di atas mimbar para ulama,

Kita sibuk membangun sebuah peradaban yang kita contoh dari maju nya dan megah nya bangunan sebuah Negeri,namun kita lalai dan lupa membangun Adab,akhlak,moral yang terbangun dalam Pribadi rosulullah,

🙏🙏🙏🙏🙏

" Sutan mangkuto "

Kamis, Juni 09, 2022

minang

💥12 LARANGAN UNTUK WANITA MINANGKABAU ....💥

Minangkabau,nama yg tidak saja unik namun juga menarik untuk dibahas,selain adat budayanya yg istimewa Minangkabau juga sarat dalam berbagai petatah petitih,nasehat2 serta aturan2 yang merujuk kepada ajaran agama Islam.

Minangkabau,jika dipelajari lebih dalam lagi mengandung makna yang mendalam dalam mengatur kehidupan yang agamis,tertib dan teratur dalam kesehariannya,terutama bagi kaum padusi yg seharusnya sangat bangga dilahirkan sebagai putri Minangkabau,karena padusi diminangkabau diberi kedudukan yang istimewa sebagai Bundo Kanduang atau calon Bundo kanduang,sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.

Namun begitu tidak semua wanita minang bisa menjadi Bundo kanduang,karna sebagai Bundo kanduang dia haruslah menjadi panutan bagi kaumnya,oleh karna itu di Minangkabau mempunyai aturan2 tersendiri bagi padusi dalam berprilaku,berpakaian dan bergaul,agar bisa menunjukan identitasnya sebagai wanita Minangkabau

Ada 12 budaya larangan penting yg harus diketahui oleh seluruh wanita Minangkabau. Adanya budaya larangan ini tidak akan melekat bila tidak disosialisasikan kepada Masyarakat diminangkabau yg ada diranah maupun dirantau.

Sebagai etnis/suku yang memegang paham matrilineal, Minangkabau meletakkan wanita dalam posisi yang sangat istimewa. Di alam Minangkabau,wanita amat sangat dihormati. Perempuan memiliki tempat dan hak suara di dalam kaum. Pendapatnya didengar, pertimbangannya diperlukan. wanita benar-benar mempunyai nilai. Jika kita larikan ke falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah penghormatan Minangkabau terhadap wanita selaras dengan penghormatan syarak/agama Islam terhadap mereka, sebagaimana termaktubnya surat khusus bernama An-Nisa (perempuan) dalam kitabullah (Al-Qur’an).

Keistimewaan yang diberikan kepadakaum wanita Minangkabau itu tentu harus diikuti dengan serangkaian usaha untuk menjaganya. Sebab, sesuatu yang istimewa adalah sesuatu yang terjaga dan dipelihara sebaik mungkin. Oleh karena itu, para pendahulu menetapkan aturan atau pendidikan terhadap anak-anak wanita agar tetap menjaga keistimewaan mereka. Nuansa pendidikan itu disebut dengan sumbang, yang dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak pada tempatnya. Sumbang ini terdiri dari 12 poin yang bisa kita bahasakan sebagai 12 budaya terlarang bagi wanita Minangkabau. Budaya dalam konteks ini berarti kebiasaan yang tidak boleh dilakukan oleh wanita Minang demi menjaga warisan budaya dari para pendahulunya.

1. ✍️Sumbang Duduak

Duduk yang sopan bagi wanita Minang adalah bersimpuh, bukan bersila macam laki-laki, apalagi mencangkung atau menegakkan lutut. Ketika duduk di atas kursi duduklah dengan menyamping, rapatkan paha. Jika berboncengan jangan mengangkang.

2.✍️Sumbang Tagak

wanita dilarang berdiri di depan pintu atau di tangga. Jangan berdiri di pinggir jalan jika tidak ada yang dinanti. Sumbang berdiri dengan laki yang bukan muhrim.

3.✍️Sumbang Jalan

Ketika berjalan,wanita Minang harus berkawan,. tidak boleh jalan sendiri.Jangan berjalan tergesa-gesa apalagi mendongkak-dongkak. Jika berjalan dengan laki-laki berjalanlah di belakang. Jangan menghalagi jalan ketika bersama dengan teman sebaya.

4.✍️Sumbang Kato

Berkatalah dengan lemah lembut, berkatalah sedikit-sedikit agar paham maksudnya, jangan serupa murai batu atau serupa air terjun. Jangan menyela atau memotong perkataan orang, dengarkanlah dulu hingga selesai. Berkata-katalah yang baik.

5.✍️Sumbang Caliak

Kurang tertib seorang wanita Minang ketika suka menantang pandangan lawan jenis, alihkanlah pandangan pada yang lain atau menunduk dan melihat ke bawah. Dilarang sering melihat jam ketika ada tamu. Jangan suka mematut diri sendiri.

6.✍️Sumbang Makan

Jangan makan sambil berdiri, nyampang makan dengan tangan genggamlah nasi dengan ujung jari, bawa ke mulut pelan-pelan dan jangan membuka mulut lebar-lebar. Ketika makan dengan sendok jangan sampai sendok beradu dengan gigi. Ingat-ingat dalam bertambah (batambuah).

7.✍️Sumbang Pakai
Jangan mengenakan baju yang sempit dan jarang. Tidak boleh yang menampakkan rahasia tubuh apalagi yang tersimbah atas dan bawah. Gunakanlah baju yang longgar, serasikan dengan warna kulit dan kondisi yang tepat, agar rancak dipandang mata.

8.✍️Sumbang Karajo

Profesi/pekerjaan wanita Minang adalah yang ringan serta tidak rumit. Pekerjaan sulit serahkanlah pada kaum laki-laki. Jika kerja di kantor yang rancak adalah menjadi guru.

9.✍️Sumbang Tanyo

Jangan bertanya macam menguji. Bertanyalah dengan lemah lembut. Simak lebih dahulu baik-baik dan bertanyalah jelas-jelas.

10.✍️Sumbang Jawek

Ketika menjawab, jawablah dengan baik, jangan jawab asal pertanyaan, jawablah sekadar yang perlu dijawab tinggalkan yang tidak perlu.

11.✍️Sumbang Bagaua

Jangan bergaul dengan laki-laki jika hanya diri sendiri yang wanitaJangan bergaul dengan anak kecil apalagi ketika ikut permainan mereka. Peliharalah lidah dalam bergaul. Ikhlaslah dalam menolong agar senang teman dengan kita.

12.✍️Sumbang Kurenah

Tidak baik berbisik-bisik saat tengah bersama. Jangan menutup hidung di keramaian. Jangan tertawa di atas penderitaan orang lain, apalagi hingga terbahak-bahak. Jika bercanda, secukupnya saja dan diagak-agak, agar tidak tersinggung orang yang mendengar. Jagalah kepercayaan orang lain, jangan seperti musang yang berbulu ayam.

Keistimewaan tentu harus dijaga dengan usaha yang ekstra. Bagai berlian yang dikurung di etalase kaca anti pecah dan bergembok, tak sembarang orang bisa menyentuhnya. Perempuan Minangkabau sangat berharga, bahkan jauh lebih berharga dari berlian yang dicontohkan itu. Berharganya dan istimewanya mereka selaras dengan harga diri yang perlu mereka pertahankan dengan teguh. Sebab, ketika wanita Minang bisa menjaga semua itu. Ketika wanita Minang mampu menjaga diri dari 12 sumbang yang telah dijelaskan di atas, dari situlah kecantikan sejati akan memancar dan kecantikan itu sampai kapanpun takkan pernah pudar.

"Aku Bangga Menjadi Anak Minangkabau"